Rabu, 16 Desember 2015

SIM Bab 13

                                              SISTEM INFORMASI KEUANGAN
   


 







                                                                            OLEH

                                             1.    Darmawan candra utomo              (1410108691)
                                             2.    Zulkifli prima ananda                     (1410108781)
                                             3.    Gali Pangestu Putra P                    (1410108815)
                                             4.    Muhammad Farid A                      (1410108945)
                                             5.    Setyo Danang Prakoso                  (1410109168)

                                                       PROGRAM STUDI AKUNTANSI
                                         SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
                                                                        SURABAYA
                                                                               2015




A.    Model Sistem Informasi Keuangan
Kita menggunakan istilah informasi keuangan untuk menjelaskan susbsitem CBIS yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam maupun diluar perusahaan mengenai masalah keuangan perusahaan. Informasi yang disajikan dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, hasil dari simulasi matematika, komunikasi elektronik dan saran sistem pakar.

Seperti sistem informasi fungsional lainnya, sistem informasi keuangan berisi susbsitem input dan output. Dua dari subsistem input, Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dan suatu subsistem yang di khususkan untuk menumpulkanintelijen juga tredapat pada sistem fungsional lainnya. Subsistem ketiga, audit internal yang terdiri dari auditor yang menganalisis sistem konseptual perusahaan untuk memastikan bahwa data-data keuangan diproses secara tepat.

Tiga subsistem output mempengaruhi arus uang perusahaan. Subsitem peramalan (forecasting) memproyeksikan kegiatan jangka panjang perusahaan dalam lingkungan ekonomi. Subsitem manajemen dana mengelola arus uang, menjaganya agar tetap seimbangdan positif. Subsistem pengendalian memungkinkan manajer untuk menggunakan secara efektif untuk semua jenis sumber daya yang tersedia. Seperti sistem informasi fungional lainnya, subsitem output berisi berbagai jenis perangkat lunak yang mengubah isi database menjadi informasi.

•    Subsistem Audit Internal
Perusahaan besar maupun kecil bergantung pada auditor eksternal untuk mengaudit catatan akuntansinya untuk menguji kebenarannya. Kegiatan audit akan menghasilkan laporan audit yang kemudian dilaporkan bersamaan dengan laporan tahunan kepada pemegang saham. Seorang auditor dalam melaksanakan tugas auditnya harus objective, independent, dan profesional
Jenis-jenis Kegiatan Audit

1.    Audit Keuangan (Financial Auditing) ― Audit keuangan dimaksudkan untuk menguji akurasi catatan perusahaan dan merupakan jenis kegiatan yang dilakukan oleh auditor eksternal.

2.    Audit Operasional (Operasional Auditing) ― Audit operasinal dialkukan bukan untuk menguji akurasi catatan tetapi untuk memeriksa efektifitas prosedur. Ini merupakan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem selama tahap analisis dari siklus hidup sistem. Pada saat auditor internal melakukan audit operasional, mereka mencari tiga kemampuan dasar sistem:
•    Pengendalian yang memadai
•    Efisiensi
•    Ketaatan pada kebijakan perusahaan

3.    Audit Penyesuaian Audit ― Kesesuaian sama seperti audit operasional kecuali bawah audit kesesuaian berlanjut terus. Misalnya, auditor internal mungkin memilih sejumlah pegawai secara acak dan menyerahkan langsung cek gaji mereka daripada menggunakan pos perusahaan.



•    Subsistem Inteligent Keuangan
Karena fungsi keuangan mengendalikan arus uang yang melalui perusahaan, informasi diperlukan untuk mempercepat arus. Subsitem intelijen keuangan berusaha mengidentifikasi sumber-sumber terbaik modal tambahan investasi terbaik bagi kelebihan dana. Untuk mencapai tujuan ini, subsitem informasi keuangan mengumpulkan data dan informasi dari pemegang saham dan masyarakat keuangan.

•    Subsistem Peramalan
Peramalan (forecasting) merupakan salah satu kegiatan mateatis tertua dalam bisnis. Peramalan ini telah dilakukan bertahun-tahun sebelum kompter dengan menggunakan kalkulator meja. Komputer memungkinkan peramal membuat perhitungan secara lebih cepat dan mudah. Dalam menentukan kontribusi yang dapat dilakukan peramalan pada perusahaan, kita harus mengingat 3 fakta dasar dalam pikiran :
1.    Semua peramalan merupakan prediksi dari masa lalu.
2.    Semua peramalan terdiri dari keputusan semistruktur.
3.    Tidak ada teknik peramalan yang sempurna.

a.    Peramalan Jangka Pendek dan Jangka Panjang
1.    Peramalan Jangka Pendek ― Dilakukan oleh area fungsional. Semua area fungsional menggunakan ramalan penjualan sebagai dasar untuk menentukan sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung tingkat kegiatan yang diproyeksikan.

2.    Peramalan jangka panjang ― Biasanya dilakukan oleh suatu area selain pemasaran oleh fungsi finalnsial atau suatu kelompok khusus yang hanya mempunyai tanggung jawab perencanaan.

b.    Metode Peramalan
Metode Nonkuantitatif, metode ini tidak melibatkan perhitungan data tetapi didasarkan pada penaksiran. Beberapa perusahaan telah membuat sistem formal yang memasukkan meyode kuantitatif. Tiga sistem formal seperti itu adalah konsensus panel, model delphi, dan sistem rapat elektronik.
Teknik konsensus, panel terdiri sekolompok pakar yang secara terbuka mendiskusikan faktor-faktor berhubungan dengan masa depan dan mencapai proyeksi tunggal berdasarkan kombinasi input.

c.    Metode Delphi
Melibatkan sekelompok pakar yang tidak bertemu secara langsung tetapi sebaliknya menyerahkan jawaban atas sejumlah kuesioner yang disiapkan oleh seorang koordinator.

d.    Metode Kuantitatif
Banyak teknik peramalan telah dikembangkan selama bertahun-tahun. Yang banyak digunakan analisis regresi. Analisis regresi melibatkan pembuatan suatu hubungan antara kegiatan yang akan diramal, disebut variabel terikat (dependent variabel) sedangkan variabel bebas adalah variabel yang berhubungan dengan kegiatan lain di luar kegiatan yang diramal perusahaan.

    Subsistem Manajemen Dana
Arus uang dari lingkungan yang melalui perusahaan dan kembali ke lingkungan adalah penting karena uang digunakan untuk memperoleh sumber daya fisik lain. Arus ini dapat dikelola untuk mencapai dua tujuan, (1) Untuk memastikan bahwa arus masuk dari pendapatan lebih besar dari arus keluarnya biaya, dan (2) Untuk memastikan bahwa keadaan ini akan tetap stabil sepanjang tahun.

    Subsistem Pengandalian atau Pengontrolan
Manajer memiliki tujuan operasional yang harus dicapai, seperti memproduksi atau menjual sejumlah atau senilai barang tertentu. Manajer diberikan suatu anggaran operasi yaitu sejumlah uang yang tersedia untuk digunakan dalam memenuhi tujuan operasional. Anggaran tersebut biasanya meliputi operasi untuk satu tahun fiskal, atau tahun finansial.

Proses Penganggaran
Ada tiga pendekatan umum yang dapat diambil perusahaan dalam menentukan anggarannya dari atas ke bawah (top-down), dari bawah ke atas (bottom up), dan metode partisipasi,

1.    Pendekatan dari Atas ke Bawah ― Jika pendekatan dari atas ke bawah diambil, eksekutif perusahaan menentukan jumlah anggaran dan kemudian menekankan jumlah tersebut pada tingkat-tingkat yang lebih bawah.

2.    Pendekatan dari Bawah ke Atas ― Jika pendekatan dari bawah ke atas diambil proses anggaran dimulai pada tingkat organisasi terendahdan anik keatas. Logikanya adalah bahwa orang ditingkat yang lebih rendah lebih dekat pada tindakan dan paling baik menentukan kebutuhan sumber dayanya.

3.    Pendekatan Partisipasi ― karena kelemahan pemdekatan top-down dan bottom up, maka praktek umum yang biasa dilakukan adalah penyusunan anggaran secara partisipasi. Artinya, orang yang menerima dana harus berpastisipasi dalam menentukan tingkat dana. Ini merupakan pendekatan menerima dan memberi, dengan manajer pada berbagai tingkatan berunding untuk mencapai anggaran yang memuaskan semua pihak.


Contoh ini mengasumsikan bahwa perusahaan mengunakan menggunakan model matematika secara maksimum.
Titik awalnya adalah ramalan penjualan, disiapkan oleh pemasaran. Model peramalan mendasarkan proyeksinya pada input dari para manajer pemasaran tingkat yang lebih rendah, dikombinasikan dengan penyesuaian oleh eksekutif pemasaran.
 Manajemen Puncak memeriksa ramalan itu dan membuat peneyesuaian berdasarkan evaluasi subyektif mereka ditambah  sejumlah input lain.
 Data ramalan yang disetujui kemudian dimasukkan dalam model perencanaan sumber daya (resource planning model) yang mengkonversikan tujuan penjualan ke dalam kebutuhan sumber daya bagi setiap area fungsional.
 Proyeksi dari model perencanaan sumber daya kemudian dievaluasi oleh manajer dala setiap area fungsional. Tanda panah dua arah yang menghubungkan hal ini dan langkah selanjutnya menggambarkan bahwa saran bergerak naik turun diantara berbagai tingkat manajemen sampai anggaran dirampungkan.

 Manajemen puncak mengkombinasikan anggaran fungsional yang disetujui untuk mendapatkan anggaran operasional bagi perusahaan.
Proses penganggaran ini dilakukan setiap kali tahun kalender, tepat sebelum awal tahun fiskal.

B.    Bagaimana Manajer Menggunakan Informasi Keuangan
          Tabel 1 mengidentifikasi pemakai system informasi keuangan. Eksekutif dalam fungsi financial seperti wakil presiden direktur keuangan dan controller menggunakan informasi yang dihasilkan oleh seluruh tiga subsistem output.
          Eksekutif lain, termasuk anggota dewan direksi juga menggunakan semua output. Manajer tingkat yang lebih rendah dan staf professional lebih memilih subsistem yang berhubungan dengan area tanggung jawab mereka.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar