OLEH
1. Darmawan candra utomo (1410108691)
2. Zulkifli prima ananda (1410108781)
3. Gali Pangestu Putra P (1410108815)
4. Muhammad Farid A (1410108945)
5. Setyo Danang Prakoso (1410109168)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
SURABAYA
2015
Manajemen manufaktur menggunakan komputer baik sebagai sistem konseptual maupun sebagai suatu elemen dalam sistem produksi fisik. Evolusi komputer sebagai suatu sistem manufaktur konseptual paling mudah dilihat dalam area persediaan. Sistem informasi manufaktur terdiri dari tiga subsistem input dan empat subsistem output. Subsistem input sistem informasi manufaktur meliputi, sistem informasi informasi, subsistem industrial engineering, dan subsistem intelijen manufaktur. Dan subsistem output sistem informasi manufaktur meliputi, subsistem produksi, subsistem persediaan, subsistem kualitas, dan subsistem biaya.
A. KOMPUTER SEBAGAI BAGIAN DARI SISTEM FISIK
Telah banyak yang dicapai dalam penggunaan mesin yang dikendalikan komputer di area produksi. Mesin – mesin ini dapat melakukan tugas yang semula dilakukan oleh para pekerja. Walaupun awalnya mendapat tentangan dari serikat buruh namun lambat laun perusahaan menyadari bahwa mereka harus memanfaatkan teknologi komputer jika ingin bertahan dalam dunia pasar.
• Computer-Aided Design
Computer-aided design (CAD), yang semakin sering disebut computer-aided engineering (CIE), melibatkan penggunaan komputer untuk membantu rancangan produk yang akan dimanufaktur.CAD digunakan untuk merancang segala sesuatu dari struktur rumit seperti banguna dan jembatan hingga bagian-bagian kecil. Ketika rancangan itu selesai, perangkat lunak CAD dapat menyiapkan spesifikasi rinci yang diperlukan untuk memproduksi produk itu. Spesifikasi ini disimpan dalam database rancangan.
• Camputer-Aided Manufacturing
Computer-aided manufacturing (CAM) adalah penerapan komputer dalam proses produksi. Komputer dapat mengendalikan beberapa mesin produksi khusus sekaligus. Presisi yang lebih tinggi memungkinkan lebih sedikit yang cacat dan terbuang.
• Robotik
Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah robotik. Robotik melibatkan penggunaan robot industrial (industrial robots – IR), alat yang secara otomatis melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam proses manufaktur. Aplikasi robotik yang populer adalah pengisisan bahan baku ke dalam peralatan mesin yang diotomatisasi oleh CAM.
B. KOMPUTER SEBAGAI SISTEM INFORMASI
Sistem informasi manfaktur, menjelaskan subsistem CBIS yang menyediakan informasi mengenai operasi produksi. Output dari sistem informasi manufaktur digunakan untuk menciptakan dan mengoperasikan sistem produk fisik.
Sistem Titik Pemesanan Kembali
Pendekatan paling sederhana adalah pendekatan reaktif, yaitu menunggu hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu dan kemudian memicu pesanan pembelian atau suatu proses produksi. Tingkat barang yang berfungsi sebagai pemicu disebut titik pemesanan kembali (reorder point – ROP), dan sistem yang mendasarkan keputusan pembelian pada titik pemesanan kembali disebut sistem titik pemesanan kembali. Rumus titik pemesanan kembali (ROP) dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
R = LU + S
Keterangan : R = titik pesanan kembali
L = lead time pemasok
U = tingkat pemakaian
S = tingkat safety stock
Material Requirements Planning(MRP)
MRP adalah suatu strategi material proaktif dengan melihat ke masa depan dan mengidentifikasikan material yang akan diperlukan, jumlahnya, dan tanggal diperlukannya. MRP memungkinkan perusahaan mengelola materialnya secara lebih baik. Perusahaan dapat menghindari kehabisan persediaan yang disebabkan oleh menunggu hingga menit terakhirdan menyadari bahwa persediaan yang dipesan tidak tersedia. Juga dengan mengetahui kebutuhan material di masa depan, pembeli dapat merundingkan perjanjian pembelian dengan pemasok dan mendapatkan rabat. Manfaat dari MRP yaitu :
• Penggunaan sumber daya yang lebih efisien
• Perencanaan proritas yang lebih baik
• Pelayanan pelanggan yang meningkat
• Informasi manajemen yang lebih baik
Pendekatan Just In Time
Pendekatan just in time (JIT) menjaga agar arus material melalui pabrik hingga minimum dengan menjadwalkan material agar tiba di stasiun kerja “tepat pada waktunya” (just in time). JIT mencoba meminimumkan biaya persediaan dengan memproduksi pada jumlah yang lebih sedikit. Berlawanan dengan MRP yang menekankan perencanaan jangka panjang dan memerlukan komputer, JIT menekankan waktu dan penggunaan sinyal non komputer. Salah satu jenis lingkungan yang terbukti sangat sulit untuk JIT adalah situasi yang sangat bervariasi dalam volume produksi yang disebabkan oleh perubahan-perubahan dalam permintaan pelanggan. tentu saja, situasi itu juga menyebabkan kesulitan bagi MRP.
C. MODEL SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Sistem informasi manufaktur mencakup semua aplikasi komputer dalam area manufaktur sebagai sistem konseptual. Dalam suatu model sistem informasi manufaktur terdapat :
1. Subsistem input, meliputi :
• Subsistem informasi akuntansi, mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasoknya.
• Subsistem industrial engineering, mengumpulkan data dari dalam perusahaan bukannya dari lingkungan.
• Subsistem intelijen manufaktur, mengumpulkan data dari lingkungan.
2. Subsistem output, meliputi :
• Subsistem produksi, menjelaskan tiap langkah dari proses transformasi – dari pemesanan bahan baku dari pemasok hingga pelepasan barang jadi ke pasar.
• Subsistem persediaan, memelihara catatan konseptual dari material saat material bergerak dari bahan mentah menjadi barang dalam proses dan akhirnya barang jadi.
• Subsistem kualitas, memastikan bahwa tingkat kualitas bahan baku yang diterima dari pemasok memenuhi standar persyaratan.
• Subsstem biaya, membuat manajemen tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenai biaya proses transformasi.
D. BAGAIMANA MANAJER MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR ?
Sistem informasi manufaktur digunakan baik dalam penciptaan maupun dalam operasi sistem produksi fisik.informasi itu digunakan oleh eksekutif perusahaan, manajerdi area manufaktur dan juga manajer di area lain. Para eksekutif dan wakil presiden direktur manufaktur menerima informasi dari semua subsistem output. Manajer pemasaran menggunakan output agar pemasar tertarik pada aspek produksi seperti biaya, kualitas dan penyediaan karena faktor – faktor tersebut mempengaruhi penjualan produk. Manajer keuangan memiliki perhatian khusus pada subsistem persediaan, karena digunakan dalam menentukan investasi persediaandan pada subsistem produksi, karena digunakan untuk membuat keputusan penting mengenai konstruksi atau perluasan pabrik.
Titik penting nya adalah kenyataan bahwa sistem informasi manufaktur menyediakan informasi bagi para manajer di seluruh perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar