Rabu, 21 Oktober 2015

SIM bab 5







SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA
(MANAGEMENT DATABASE SYSTEM)





Nama kelompok :
1.  Darmawan Candra U                            (1410108691)
2.  Zulkifli Prima Ananda                   (1410108781)
3.  Muhammad Farid A                       (1410108945)
4.  Gali Pangestu Putra P                           (1410108815)
5.  Setyo Danang Prakoso                   (1410109168)



STIESIA
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia




A.    ORGANISASI DATA
Komputer pada awalnya digunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang membutuhkan kalkulasi angka yang rumit dan membosankan. Masalah-masalah ini membutuhkan sedikit input dan sedikit output. Dewasa ini, perusahaan membutuhkan jumlah input dan output yang sangat besar. Perusahaan sering kali membutuhkan komputer untuk memecahkan masalah yang sama, dengan input yang berbeda, secara berulang-kali. Menghitung tagihan seorang pelanggan setiap kali penjualan dilakukan adalah satu proses sederhana yang dapat diulangi berkali-kali.
Perusahaan menyimpan data dalam jumlah besar di sistem informasi berbasis komputernya hanya karena perusahaan tersebut melakukan begitu banyak transaksi bisnis. Terdapat begitu banyak data sehingga data tersebut tidak akan berguna dalam pengambilan keputusan bisnis tanpa adanya satu cara pengorganisasian yang efektif dan efisien. Agar dapat menggunakan data dan terhindar dari kekacauan, konsep "data" telah dipecah dan dikurangi menjadi konsep-konsep yang lebih kecil. Konsep-konsep data yang lebih kecil akan menyediakan balok-balok pembangun yang dapat dikombinasikan untuk menghasilkan kembali data awal dalam suatu bentuk yanh terorganisasi dan dapat diakses.
1. Hierarki Data
Data bisnis secara tradisional telah diorganisasikan ke dalam suatu hierarki field-field data yang bergabung untuk membentuk record, dan record yang bergabung untuk membentuk file. Field data adalah unit data yang terkecil; mencerminkan jumlah data terkecil yang akan ditarik dari komputer pada satu waktu. Contoh field data dapat berupa kode untuk mata kuliah yang sedang Anda ambil. Record adalah suatu koleksu field-field data yang saling berhubungan. File adalah koleksi record yang saling berhubungan, seperti suatu file dari seluruh record yang berisi field kode-kode mata kuliah dan namanya.
2. Spreadsheet sebagai Basis Data Sederhana
Tabel yang berisi baris dan kolom dapat disajikan dalam satu spreadsheet. Karena banyak pengguna telah mengenal spreadsheet, ia dapat digunakan untuk memperkenalkan konsep-konsep basis data. Kolom-kolom dalam speadsheet mencerminkan field-field data. Sedangkan judul kolom berisi nama-nama field data. Baris-baris dalam tabel berisi nilai-nilai field.
Konsep tabel merupakan konsep yang penting, karena struktur basis data yang paling populer bagi organisasi bisnis, struktur basis data relasional, secara konseptual serupa dengan sekumpulan tabel-tabel yang saling berhubungan.




3. Flat Files (file datar)
Alasan pertama untuk flat file adalah suatu tabel yang tidak memiliki kolom-kolom yang berulang. Kolom-kolom yang berulang melanggar persyaratan bagi flat file. Alasan dari sebuah tabel harus mejadi flat file adalah karena komputer membaca field-field data dari suatu record secara berurutan. Ketika urut-urutan ini bukan merupakan suatu urutan yang konstan, komputer tidak akan dapat membaca record dengan benar.
Alasan kedua untuk flat file adalah bahwa ia memungkinkan struktur basis data relasional untuk dinormalisasi. Normalisasi adalah suatu proses formal untuk menghapus field-field data yang berulang sambil tetap menjaga kemampuan basis data untuk menambah, mengubah, dan menghapus tanpa menyebabkan kesalahan. Normalisasi berada diluar fokus buku ini dan merupakan fokus utama dari mata kuliah sistem manajemen basis data.
4. Field-field kunci
Kunci di dalam suatu tabel adala satu field (kombinas field) yang berisi satu nilai yang secara unik mengidentifikasi masing-masing record di dalam tabel. Ini artinya bahwa setiap baris dalam tabel akan teridentifikasi secara unik. Satu field dalam banyak kasus dapat menjadi kunci bagi suatu tabel. Hanya mampu membedakan antara dua atau tiga baris saja tidak lah cukup; nilai kunci harus unik untuk keseluruhan tabel.
Beberapa tabel mungkin memiliki dua field yang merupakan kandidat untuk menjadi kunci. Kandidat kunci (key canditate) adalah sebuah field yang secara unik mengidentifikasi masing-masing baris tabel namun tidak dipilih untuk menjadi kunci.
Dalam tabel Mata Kuliah yang akan dijelaskan dalam tabel 6.1, field uraian secra unik mengidentifikasikasi masing-masing baris. Namun, field kode-lah yang dipilh untuk mejadi kunci. Sering kali ketika berhadapan engan suatu pilihan untuk memilih diantara dua field yang menjadi kunci, maka field yang lebih padatlah yang dipilih. Nilai-nilai field yang lebih panjang (seperti field uraian versus field-field seperti kode) akan dihindari karena file yang panjang akan memiliki resiko salah ketik dalam menulis nilai field yang lebih tinggi.
Beberapa tabel membutuhkan nilai-nilai dari dua atau lebih field untuk dapat secara unik mengidentifikasi masing-masing baris di alam tabel. Nilai-nilai dalam kolom field kode berulang diantara baris-baris. Begitu pula nilai-nilai field di kolom-kolom yang lain. Akan tetapi, ketika nilai-nilai di dalam field kode dan angka ikombinasikan, nilai-nilai hasil kombinasi  menjadi unik.





          STRUKTUR BASIS DATA
Struktur basis data adalahcara data diorganisasi agar pemrosesan data menjadi lebih efisien. Sturktur ini kemudian diimplemntasikan melaui suatu sistem manajemen basis data. Kita kan membahas tiga struktur standar, tetapi terdapat perhatian untuk mengembangkan struktur-struktur baru yang akan memproses data dalam jumlah yang sangat besar dan efisien.
Sistem manajemen basis data (DBMS) adlah suatu aplikasi peranti lunak yang menyimpan struktur basis data, data itu sendiri, hubungan di antara data dalam data, dan nama-nama formulir, jenis-jenis data, angka dibelakan desimal, jumlah karakter dikendalikan oleh suatu sistem manajemn basis data disebut sekumpulan data terhubung yang dapat menjelaskan dirinya sendiri (self-describing set of related data). 
Struktur Basis Data Hierarkis
Sistem manajemen basis data yang pertama, IDS (integrated Data Store) dikembangkan oleh GE pada tahun 1964. Basis data ini dipengaruhi hasil kerja standarisasi oleh komite sistem data (Committee on Data System Language-CODASYL). Komite ini memiliki anggota dari pemerintahan, industri, dan akademisi sehingga stndar yang diciptakan akan terbuka untuk semua pihak.
Sistem manajemen basis data IDS mengikuti suatu struktur basis data hierarkis. Struktur hierarkis ini dibentuk oleh kelompok-kelompok data, subkelompok dan beberapa subkelompok lagi; jika ana menggambar struktur ini, ia akan terlihat seperti cabang-cabang dari sebuah pohon. Sebuah cabang dari sebuah pohon, untuk mendapatkan suatu record dari satu cabang ke cabang lainnya mengharuskan sistem manajemn basis data tersebut menavigasi kembali ke persimpangan umum dari persimpangan cabang-cabang tersebut.
Struktur hierarkis untuk basis data bpada awlnya populer karena ia bekerja dengan baik pada sistem pemrosesan transaksi yang melakukan tugas-tugas seperti pengandalian persediaan, entri pesanan, piutang, dan utang dagang. Tugas-tugas akuntansi diatas adalah beberapa di antara operasi-operasi bisnis yang dikomputerisasikan.
Alasan lain di balik kepopulerannya adlah karena struktur hierarkis memanfaatkan sumber daya komputer secara efisien. Khususnya ketika sebagian besar record di dalam basis data akan digunakan di dalam suatu aplikasi.
Namun, ketika para manajer hanya menginginkan sedikit record terpilih saja dan sejumlah besar record da dalam basis data, struktur hierakis menjadi tidak efisien. Akan tetapi keputusan manajerial mungkin hanya membutuhkan suatu record yang spesifik untuk menghadapi suatu msalah bisnis. Seorang manajer menginginkan satu record pesanan penjualan tertentu, dan bukannya sebuah daftar yang berisi ribuan pesanan pembelian yang iterima hari itu.


              Strutur Basis Data Jaringan
Struktur basis data jaringan di kembangkan untuk memungkinkan penarikan record-record tertentu. Ia memungkinkan suatu record tertentu menunjukan pada semua record lainnya di dalam basis data. Gugus Tugas Basis Data yang merupakan subkomite dari CODASYL mengeluarkan spesifikasinya untuk struktur basis data jaringan pada tahun 1971.
Struktur jaringan memecahkan suatu permasalahan keharusan untuk menarik balik hingga kembali ke “cabang” yang menyatukan basis data. Secara konseptual, setiap record dalam basis data dapat menunjuk ke semua record lain di dalam basis data, ibaratnya seperti meloncat ke setiap cabang pada sebuah pohon. Akan tetapi, rentang kemungkinan koneksi yang begitu lebar ini juga merupakan kelemahan dari penerapan struktur jaringan pada lainnya akan teralu kacau. Bahkan profesional sistem informasi sekalipun akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan dan menggunakan basis data dengan menggunakan struktur  

Ø  Struktur Basis Data Relasional
Organisasi bisnis tidak pernah secara luas menerapkan sistem manajemen basis data yang dibangun berdasarkan struktur jaringan. Namun, organisasi masih membutuhkan cara untuk mengatasi masalah-masalah manajerial ndalam penggunaan basis data : yakni, mereka membutuhkan cara untuk dapat fokus pada subkelompok kecil data dan hubungan dari sepotong data ke data yang lain tanpa harus melakukan navigasi melalui record data perantara dalam jumlah besar.

Masalah lainnya adalah bahwa tabel-tabel di bagian cabang yang lebih jauh kebawah hanya dapat dihubungkan ke satu tabel yang lebih tinggi. Seperti selembar daun sebuah pohon, satu tabel hanya terkait pada hanya satu cabang saja. Terobosan muncul dari riset dasar mempergunakan aljabar relasional yang dilakukansecara independen oleh C.J. Date6 dan E.F. Codd7. Pekerjaan mereka erat kaitannya dengan struktur basis dan relasional yang merupakan struktur yang saat ini paling umum dipergunakan oleh organisasi-organisasi bisnis. Struktur basis data seperti ini terlihat seperti sekumpulan tabel-tabel yang mirip seperti tabel-tabel spreadsheet.

Jika struktur hirearkis dan jaringan mengandedalkan diri pada relasi fisik di dalam bentuk alamat-alamat penyimpanan, relasi dalam struktur basis data relasional adalah implisit. Realisasi implisit dapat secara tidak langsung berasal dari data.



Ø  MENGGUNAKAN BASIS DATA
Kita biasanya berinteraksi dengan sebuah basis data dari sebuah komputer pribadi meskipun data tersebut berada di tempat lain dalam jaringan. Formulir, laporan dan queery adalah metode-metode umum yang dipergunakan untuk mengakses basis data-data yang disimpan dalam suatu sistem menejemen basis data

v  MENEMPATKAN SISTEM MENEJEMEN BASIS DATA DALAM PERSPEKTIF
Sistem manajemen basis data memungkinkan kita membuat sebuah basis data, memelihara isinya, dan menyebarkan data kepada khalayak pengguna yang luas tanpa harus mempergunakan pemrograman komputer yang berbiaya mahal. Kemudahan penggunaanya memungkinkan para manajer dan staf profesional mengakses isi data eengan pelatihan sederhana.


·         Keuntungan DBMS
Telah dijelaskan sebelumnya, tapi penting untuk dijelaskan kembali disini. DBMS memungkinkan perusahaan maupun pengguna perorangan untuk :
1.      Mengurangi pengulangan data. Jumlah data akan dikurangi, dibandingkan dengan ketika file-file komputer disimpan secara terpisah untuk setiap aplikasi komputer. Data yang terduplikasi hanya terbatas field-field yang dibutuhkan untuk menggabungkan data dari dua tabel
2.      Mencapai independensi data. Spesifikasi data disimpan dalam basis data itu sendiri daripada disetiap program aplikasi
3.      Mengambil data dan informasi dengan cepat. Relasi logis dan bahasa query terstruktur memungkinkan pengguna menarik data dalam hitungan detik atau menit dibandingkan dengan berjam-jam atau berhari-hari jika mengambil data dengan bahasa pemrogramaan tradisional seperti COBOL atau java. Hal ini disebabkan program komputer dalam COBOL atau java tidak perlu ditulis untuk mengakses data.
4.      Keamanan yang lebih baik. Baik DBMS mainframe maupun komputer mikro dapat memiliki tingkat pengamanan keamanan yang berlapi seperti kata sandi, direktori pengguna dan enkripsi.





·         Kerugian DBMS
Keputusan utnuk menggunakan DBMS akan membuat perusahaan atau pengguna memberikan komitmennya untuk:
1.      Mebeli peranti lunak yang mahal. DBMS untuk mainframe mahal harganya. DBMS berbasis komputer mikro, meskipun harfganya hanya beberapa ratus dollar, dapat menjadi penegluaran yang sangat besar bagi sebuah organisasi kecil
2.      Mendapatkan konfigurasi peranti keras yang besar. Kemudahan dengan mana DBMS dapat menarik informasi mendorong lebih banyak pengguna memanfaatkan basis data
3.      Mempekerjakan dan memelihara staff DBA. DBMS menuntut pengetahuan khusus agar dapat memanfaatkan secara penuh kemampuannya. Pengetahuan khusus ini paling baik diberikan oleh administrator basis data.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar