SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA
(MANAGEMENT DATABASE SYSTEM)
Nama
kelompok :
1. Darmawan
Candra U (1410108691)
2. Zulkifli
Prima Ananda (1410108781)
3. Muhammad
Farid A (1410108945)
4. Gali
Pangestu Putra P (1410108815)
5. Setyo
Danang Prakoso (1410109168)
STIESIA
Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
A. ORGANISASI DATA
Komputer
pada awalnya digunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang membutuhkan
kalkulasi angka yang rumit dan membosankan. Masalah-masalah ini membutuhkan
sedikit input dan sedikit output. Dewasa ini, perusahaan membutuhkan jumlah
input dan output yang sangat besar. Perusahaan sering kali membutuhkan komputer
untuk memecahkan masalah yang sama, dengan input yang berbeda, secara
berulang-kali. Menghitung tagihan seorang pelanggan setiap kali penjualan
dilakukan adalah satu proses sederhana yang dapat diulangi berkali-kali.
Perusahaan
menyimpan data dalam jumlah besar di sistem informasi berbasis komputernya
hanya karena perusahaan tersebut melakukan begitu banyak transaksi bisnis.
Terdapat begitu banyak data sehingga data tersebut tidak akan berguna dalam
pengambilan keputusan bisnis tanpa adanya satu cara pengorganisasian yang
efektif dan efisien. Agar dapat menggunakan data dan terhindar dari kekacauan,
konsep "data" telah dipecah dan dikurangi menjadi konsep-konsep yang
lebih kecil. Konsep-konsep data yang lebih kecil akan menyediakan balok-balok
pembangun yang dapat dikombinasikan untuk menghasilkan kembali data awal dalam
suatu bentuk yanh terorganisasi dan dapat diakses.
1. Hierarki Data
Data
bisnis secara tradisional telah diorganisasikan ke dalam suatu hierarki
field-field data yang bergabung untuk membentuk record, dan record yang
bergabung untuk membentuk file. Field data adalah unit data yang terkecil;
mencerminkan jumlah data terkecil yang akan ditarik dari komputer pada satu
waktu. Contoh field data dapat berupa kode untuk mata kuliah yang sedang Anda
ambil. Record adalah suatu koleksu field-field data yang saling berhubungan.
File adalah koleksi record yang saling berhubungan, seperti suatu file dari
seluruh record yang berisi field kode-kode mata kuliah dan namanya.
2. Spreadsheet sebagai Basis Data Sederhana
Tabel yang
berisi baris dan kolom dapat disajikan dalam satu spreadsheet. Karena banyak
pengguna telah mengenal spreadsheet, ia dapat digunakan untuk memperkenalkan
konsep-konsep basis data. Kolom-kolom dalam speadsheet mencerminkan field-field
data. Sedangkan judul kolom berisi nama-nama field data. Baris-baris dalam
tabel berisi nilai-nilai field.
Konsep
tabel merupakan konsep yang penting, karena struktur basis data yang paling
populer bagi organisasi bisnis, struktur basis data relasional, secara
konseptual serupa dengan sekumpulan tabel-tabel yang saling berhubungan.
3. Flat Files (file datar)
Alasan
pertama untuk flat file adalah suatu tabel yang tidak memiliki kolom-kolom yang
berulang. Kolom-kolom yang berulang melanggar persyaratan bagi flat file.
Alasan dari sebuah tabel harus mejadi flat file adalah karena komputer membaca
field-field data dari suatu record secara berurutan. Ketika urut-urutan ini
bukan merupakan suatu urutan yang konstan, komputer tidak akan dapat membaca
record dengan benar.
Alasan
kedua untuk flat file adalah bahwa ia memungkinkan struktur basis data
relasional untuk dinormalisasi. Normalisasi adalah suatu proses formal untuk
menghapus field-field data yang berulang sambil tetap menjaga kemampuan basis
data untuk menambah, mengubah, dan menghapus tanpa menyebabkan kesalahan.
Normalisasi berada diluar fokus buku ini dan merupakan fokus utama dari mata
kuliah sistem manajemen basis data.
4. Field-field kunci
Kunci di
dalam suatu tabel adala satu field (kombinas field) yang berisi satu nilai yang
secara unik mengidentifikasi masing-masing record di dalam tabel. Ini artinya
bahwa setiap baris dalam tabel akan teridentifikasi secara unik. Satu field
dalam banyak kasus dapat menjadi kunci bagi suatu tabel. Hanya mampu membedakan
antara dua atau tiga baris saja tidak lah cukup; nilai kunci harus unik untuk
keseluruhan tabel.
Beberapa
tabel mungkin memiliki dua field yang merupakan kandidat untuk menjadi kunci.
Kandidat kunci (key canditate) adalah sebuah field yang secara unik
mengidentifikasi masing-masing baris tabel namun tidak dipilih untuk menjadi
kunci.
Dalam
tabel Mata Kuliah yang akan dijelaskan dalam tabel 6.1, field uraian secra unik
mengidentifikasikasi masing-masing baris. Namun, field kode-lah yang dipilh
untuk mejadi kunci. Sering kali ketika berhadapan engan suatu pilihan untuk
memilih diantara dua field yang menjadi kunci, maka field yang lebih padatlah
yang dipilih. Nilai-nilai field yang lebih panjang (seperti field uraian versus
field-field seperti kode) akan dihindari karena file yang panjang akan memiliki
resiko salah ketik dalam menulis nilai field yang lebih tinggi.
Beberapa
tabel membutuhkan nilai-nilai dari dua atau lebih field untuk dapat secara unik
mengidentifikasi masing-masing baris di alam tabel. Nilai-nilai dalam kolom
field kode berulang diantara baris-baris. Begitu pula nilai-nilai field di
kolom-kolom yang lain. Akan tetapi, ketika nilai-nilai di dalam field kode dan
angka ikombinasikan, nilai-nilai hasil kombinasi menjadi unik.
STRUKTUR BASIS DATA
Struktur
basis data adalahcara data diorganisasi agar pemrosesan data menjadi lebih
efisien. Sturktur ini kemudian diimplemntasikan melaui suatu sistem manajemen
basis data. Kita kan membahas tiga struktur standar, tetapi terdapat perhatian
untuk mengembangkan struktur-struktur baru yang akan memproses data dalam
jumlah yang sangat besar dan efisien.
Sistem manajemen basis data (DBMS)
adlah suatu aplikasi peranti lunak yang menyimpan struktur basis data, data itu
sendiri, hubungan di antara data dalam data, dan nama-nama formulir,
jenis-jenis data, angka dibelakan desimal, jumlah karakter dikendalikan oleh
suatu sistem manajemn basis data disebut sekumpulan
data terhubung yang dapat menjelaskan dirinya sendiri (self-describing set of
related data).
Struktur Basis Data Hierarkis
Struktur Basis Data Hierarkis
Sistem
manajemen basis data yang pertama, IDS (integrated Data Store) dikembangkan
oleh GE pada tahun 1964. Basis data ini dipengaruhi hasil kerja standarisasi oleh
komite sistem data (Committee on Data
System Language-CODASYL). Komite ini memiliki anggota dari pemerintahan,
industri, dan akademisi sehingga stndar yang diciptakan akan terbuka untuk
semua pihak.
Sistem
manajemen basis data IDS mengikuti suatu struktur
basis data hierarkis. Struktur hierarkis ini dibentuk oleh
kelompok-kelompok data, subkelompok dan beberapa subkelompok lagi; jika ana
menggambar struktur ini, ia akan terlihat seperti cabang-cabang dari sebuah
pohon. Sebuah cabang dari sebuah pohon, untuk mendapatkan suatu record dari
satu cabang ke cabang lainnya mengharuskan sistem manajemn basis data tersebut
menavigasi kembali ke persimpangan umum dari persimpangan cabang-cabang
tersebut.
Struktur
hierarkis untuk basis data bpada awlnya populer karena ia bekerja dengan baik
pada sistem pemrosesan transaksi yang melakukan tugas-tugas seperti
pengandalian persediaan, entri pesanan, piutang, dan utang dagang. Tugas-tugas
akuntansi diatas adalah beberapa di antara operasi-operasi bisnis yang
dikomputerisasikan.
Alasan
lain di balik kepopulerannya adlah karena struktur hierarkis memanfaatkan
sumber daya komputer secara efisien. Khususnya ketika sebagian besar record di
dalam basis data akan digunakan di dalam suatu aplikasi.
Namun,
ketika para manajer hanya menginginkan sedikit record terpilih saja dan
sejumlah besar record da dalam basis data, struktur hierakis menjadi tidak
efisien. Akan tetapi keputusan manajerial mungkin hanya membutuhkan suatu
record yang spesifik untuk menghadapi suatu msalah bisnis. Seorang manajer
menginginkan satu record pesanan penjualan tertentu, dan bukannya sebuah daftar
yang berisi ribuan pesanan pembelian yang iterima hari itu.
Strutur Basis Data Jaringan
Struktur
basis data jaringan di kembangkan untuk memungkinkan penarikan record-record
tertentu. Ia memungkinkan suatu record tertentu menunjukan pada semua record
lainnya di dalam basis data. Gugus Tugas Basis Data yang merupakan subkomite
dari CODASYL mengeluarkan spesifikasinya untuk struktur basis data jaringan pada
tahun 1971.
Struktur
jaringan memecahkan suatu permasalahan keharusan untuk menarik balik hingga
kembali ke “cabang” yang menyatukan basis data. Secara konseptual, setiap
record dalam basis data dapat menunjuk ke semua record lain di dalam basis
data, ibaratnya seperti meloncat ke setiap cabang pada sebuah pohon. Akan
tetapi, rentang kemungkinan koneksi yang begitu lebar ini juga merupakan
kelemahan dari penerapan struktur jaringan pada lainnya akan teralu kacau.
Bahkan profesional sistem informasi sekalipun akan mengalami kesulitan dalam
mengembangkan dan menggunakan basis data dengan menggunakan struktur
Ø Struktur Basis Data Relasional
Organisasi
bisnis tidak pernah secara luas menerapkan sistem manajemen basis data yang
dibangun berdasarkan struktur jaringan. Namun, organisasi masih membutuhkan
cara untuk mengatasi masalah-masalah manajerial ndalam penggunaan basis data :
yakni, mereka membutuhkan cara untuk dapat fokus pada subkelompok kecil data
dan hubungan dari sepotong data ke data yang lain tanpa harus melakukan
navigasi melalui record data perantara dalam jumlah besar.
Masalah
lainnya adalah bahwa tabel-tabel di bagian cabang yang lebih jauh kebawah hanya
dapat dihubungkan ke satu tabel yang lebih tinggi. Seperti selembar daun sebuah
pohon, satu tabel hanya terkait pada hanya satu cabang saja. Terobosan muncul
dari riset dasar mempergunakan aljabar relasional yang dilakukansecara
independen oleh C.J. Date6 dan E.F. Codd7. Pekerjaan
mereka erat kaitannya dengan struktur basis dan relasional yang merupakan
struktur yang saat ini paling umum dipergunakan oleh organisasi-organisasi
bisnis. Struktur basis data seperti ini terlihat seperti sekumpulan tabel-tabel
yang mirip seperti tabel-tabel spreadsheet.
Jika
struktur hirearkis dan jaringan mengandedalkan diri pada relasi fisik di dalam
bentuk alamat-alamat penyimpanan, relasi dalam struktur basis data relasional
adalah implisit. Realisasi implisit dapat secara tidak langsung berasal dari
data.
Ø MENGGUNAKAN BASIS DATA
Kita
biasanya berinteraksi dengan sebuah basis data dari sebuah komputer pribadi
meskipun data tersebut berada di tempat lain dalam jaringan. Formulir, laporan
dan queery adalah metode-metode umum yang dipergunakan untuk mengakses basis
data-data yang disimpan dalam suatu sistem menejemen basis data
v MENEMPATKAN SISTEM MENEJEMEN BASIS
DATA DALAM PERSPEKTIF
Sistem
manajemen basis data memungkinkan kita membuat sebuah basis data, memelihara
isinya, dan menyebarkan data kepada khalayak pengguna yang luas tanpa harus
mempergunakan pemrograman komputer yang berbiaya mahal. Kemudahan penggunaanya
memungkinkan para manajer dan staf profesional mengakses isi data eengan
pelatihan sederhana.
·
Keuntungan
DBMS
Telah dijelaskan sebelumnya, tapi
penting untuk dijelaskan kembali disini. DBMS memungkinkan perusahaan maupun
pengguna perorangan untuk :
1. Mengurangi
pengulangan data. Jumlah data akan dikurangi, dibandingkan dengan ketika
file-file komputer disimpan secara terpisah untuk setiap aplikasi komputer.
Data yang terduplikasi hanya terbatas field-field yang dibutuhkan untuk
menggabungkan data dari dua tabel
2. Mencapai
independensi data. Spesifikasi data disimpan dalam basis data itu sendiri
daripada disetiap program aplikasi
3. Mengambil
data dan informasi dengan cepat. Relasi logis dan bahasa query terstruktur
memungkinkan pengguna menarik data dalam hitungan detik atau menit dibandingkan
dengan berjam-jam atau berhari-hari jika mengambil data dengan bahasa
pemrogramaan tradisional seperti COBOL atau java. Hal ini disebabkan program
komputer dalam COBOL atau java tidak perlu ditulis untuk mengakses data.
4. Keamanan
yang lebih baik. Baik DBMS mainframe maupun komputer mikro dapat memiliki
tingkat pengamanan keamanan yang berlapi seperti kata sandi, direktori pengguna
dan enkripsi.
·
Kerugian
DBMS
Keputusan
utnuk menggunakan DBMS akan membuat perusahaan atau pengguna memberikan
komitmennya untuk:
1. Mebeli
peranti lunak yang mahal. DBMS untuk mainframe mahal harganya. DBMS berbasis
komputer mikro, meskipun harfganya hanya beberapa ratus dollar, dapat menjadi
penegluaran yang sangat besar bagi sebuah organisasi kecil
2. Mendapatkan
konfigurasi peranti keras yang besar. Kemudahan dengan mana DBMS dapat menarik
informasi mendorong lebih banyak pengguna memanfaatkan basis data
3. Mempekerjakan
dan memelihara staff DBA. DBMS menuntut pengetahuan khusus agar dapat
memanfaatkan secara penuh kemampuannya. Pengetahuan khusus ini paling baik
diberikan oleh administrator basis data.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar