SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
Di susun oleh :
1.Darmawan
Candra U (1410108691)
2. Zulkifli
Prima Ananda (1410108781)
3. Gali Pangestu (1410108815)
4. M. Farid (1410108945)
5. Setyo Danang P (1410109168)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
SURABAYA
2015
SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
Tujuan SIM adalah memenuhi kebutuhan informasi umum
semua manajer dalam perusahaan, untuk semua tingkat manajemen. SIM menyediakan
informasi bagi pemakai dalam bentuk
laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika, dapa disediakan
dalam bentuk table dan grafik.
Pengaruh prilaku selalu penting bagi kinerja system
informasi, tetapi terutama penting bagi system informasi organisasi seperti
SIM. Para manajer dan spesialis informasi dapat membuat program yang dirancang
untuk mengubah dampak negatif dari
pengaruh perilaku menjadi hasil yang positif.
SIM mencerminkan suatu sikap para eksekutif yang
menginginkan agar komputer tersedia untuk semua pemecah masalah perusahaan.
Ketika SIM berada pada tempatna dan berfungsi seperti yang diinginkan, SIM
dapat membantu manajer dan pemakai lain di dalam dan di luar perusahaan
mengidentifikasi dan memahami masalah.
APAKAH SIM?
Dengan berfungsinya pengolahan
data dalam suatu perusahaan, maka spesialis informasi perusahaan ingin agar
kegiatan komputer terus berlanjut, sehinnga mereka mencari area aplikasi baru.
Ketika disadari, pengolahan data dengan sistem informasi akutansi tidak dapat
menyediakan informasi manajemen, perusahaan mencoba Sistem informasi manajemen
(SIM). Dalam mewujudkan hal tersebut ternyata penghalang besar ada pada para manajer. Para manajer mengetahui tugas
mereka, dapat memecahkan permasalahan perusahaan, tetapi kurang memikirkan
peran informasi dalam kegiatan mereka, akibatnya sulit mengungkapkan secara
tepat apa yang diperlukan dari SIM. Setelah manajer mempelajari komputer,
mengetahui logika yang mendasari proses pemecahan masalah, mereka mampu
menjelaskan kebutuhan informasi mereka. Specialis informasi mempelajari dasar
dasar manajemen dan bekerja sama dengan manajer untuk merancang sistem
informasi SIM, sehingga lebih mendekati kebutuhan manajer.
SIM didefinisikan sebagai sistem
berbasis komputer yang meyediakan informasi bagi beberapa pemakai dalam
kebutuhan yang serupa. Informasi tersebut
tersedia dalam bentuk laporan
periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi
digunakan manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk pemecahan
masalah.
Berbeda dengan pengolahan data dengan system
informasi Akutansi, SIM tidak berkewajiban memberikan informasi kepada
lingkungan perusahaan.
KONSEP SUBSISTEM INFORMASI ORGANISASI
Perusahaan yang menerapkan
SIM untuk seluruh bagian, maka SIM akan mencakup area funsional sesuai dengan
kebutuhan masing-masing. Sistem Informasi
fungsional ini mencakup system informasi pemasaran, system informasi
manufaktur, system informasi keuangan, system informasi sumber daya manusia dan
system informasi sumber daya informasi. Walaupun masing masing area fungsional
merupakan bagian perusahaan yang terpisah dalam subsistem yang berbeda, namun
yang secara fisik tidak terpisah, sebagian besar database yang digunakan oleh
suatu subsistem dapat juga digunakan oleh yang lain, demikian pula dengan
perangkat kerasnya. Dalam SIM, system
organisasi memerlukan berpikir secara logis, bukan secara fisik.
PERANGKAT LUNAK PENULIS LAPORAN
Perangkat lunak penulis laporan terdiri dari program
yang menghasilkan laporan periodik dan khusus. Kedua laporan tersebut dapat
terlihat sama persis, yang membedakan adalah pemicunya, yaitu :
disiapkan sesuai jadwal tertentu.
disiapkan bila sesuatu kegiatan yang tidak biasa
terjadi atau dilaksanakan.
Isi dari laporan periodik maupun
khusus dapat ditingkatkan dengan menyatukan konsep Management by exeption
(MBE). MBE dapat disatukan ke dalam laporan dalam empat cara :
- Menyiapkan laporan hanya saat terjadi perkecualian
- Menggunakan urutan laporan untuk menyoroti perkecualian
- Mengelompokkan perkecualian
- Menunjukkan variasi dari keadaan normal
PEMBUATAN MODEL MATEMATIKA
Model adalah penyederhanaan (abstraction)dari
sesuatu. Model mewakili sejumlah objek atau aktivitas yang disebut dengan
entitas (entity). Manajer menggunakan model untuk memecahkan
permasalahan.
Kegunaan Model adalah
·
Mempermudah pengertian (pemahaman)
·
Mempermudah komunikasi
·
Memperkirakan masa depan
Model matematika
merupakan jenis model yang berperan sangat penting dala SIM. Model matematika
dapat dikelompokan dalam tiga dimensi, pengaruh waktu, tingkat keyakinan dan
kemampuan mencapai optimisasi. Beberapa model yang digunakan adalah :
·
Model statis atau dinamis
·
Model Probabilistik dan Deterministik
·
Model Optimisasi dan Suboptimisasi
SIMULASI
Tindakan menggunakan model
disebut simulasi. Simulasi terjadi dalam suatu pengaturan yang dijelaskan oleh
elemen elemen data skenario. Simulasi memperkirakan dampak dari keputusan
pemecah masalah.
Keuntungan
dan Kerugian Pembuatan Model
Manajer yang menggunakan model matematika dapat
memperoleh keuntungan sebagai berikut:
1. Proses
pembuatan model dapat menjadi pengalaman belajar, dimana pada setiap proyek
model dipelajari sesuatu yang baru mengeenai sistem fisik.
2. Kecepatan proses simulasi dapat mengevaluasi
dampak keputusan dalam jangka waktu singkat, dimana dalam hitungan menit, dapat
dibuat simulasi operasi perusahaan untuk bebrapa bulan, kuartal, atau tahun.
3. Model menyediakan daya prediksi – suatu pandangan ke
masa depan – yang tidak dapat
disediakan oleh metode penghasil informasi lain.
4. Model lebih
murah daripada metode trial and error; dimana proses pembuatan model
memang mahal dalam hal waktu maupun perangkat lunak dan keras yang diperlukan
untuk simulasi, tetapi biaya tersebut tidak setinggi biaya yang disebabkan
keputusan yang buruk.
Adapun kerugian utama yang mengimbangi pembuatan model
adalah:
1. Kesulitan
pembuatan model sistem bisnis, akan mengahasilkan suatu model yang tidak
menangkap semua pengaruh pada entitas. Misalnya, dalam model yang baru
dijelaskan, seseorang dalam perusahaan harus memperkirakan nilai-nilai dari
elemen-elemen data skenario. Ini berarti bahwa pertimbangan yang menyeluruh
sangat diperlukan dalam menerapkan keputusan yang didasarkan pada simulasi.
2. Diperlukan
keahlian matematika tingkat tinggi, untuk mengembangkan sendiri model-model
yang lebih kompleks, keahlian itu juga diperlukan untuk menafsirkan output secara
tepat.
Untuk mengatasi kerugian tersebut, dilakukan perubahan dengan
mengkombinasikan peralatan pembuatan model yang lebih memudahkan pemakai dan
manajer yang lebih mengerti informasi dan komputer. Disamping itu peningkatan
keahlian matematika mutlak dilakukan untuk mampu mengimbangi model yang semakin
rumit.
SIM DAN PERTIMBANGAN FAKTOR MANUSIA
Berbagai pengaruh yang dapat mempengaruhi kinerja
para pegawai saat mereka melaksanakan
tugas yang berkaitan dengan komputer dipandang sebagai pertimbangan faktor
manusia. Rasa takut pegawai akan kehilangan pekerjaan karena digantikan oleh
komputer, sehingga dampaknya merugikan perusahaan dapat dikurangi dengan adanya
bantuan spesialis informasi kepada manajemen melalui langkah :
Menggunakan komputer sebagai
suatu cara mencapai peningkatan pekerjaan dengan memberikan pada komputer tugas
yang berulang dan membosankan serta memberikan pada pegawai tugas yang
menentang kemampuan mereka.
Menggunakan komunikasi formal untuk membuat pegawai
terus menyadari maksud perusahaan.
Membangun
hubungan kepercayaan antar pegawai , specialis informasi dan manajemen.
Hubungan tersebut tercapai dengan bersikap jujur mengenai dampak dari sistem
komputer dan dengan berpegang pada janji.
Menyelaraskan kebutuhan pegawai dengan tujuan
perusahaan.
Menempatkan SIM dalam Perspektif
Sim merupakan upaya organisasi pertama yang tujuan
utamanya menyediakan informasi bagi manajemen karena itu dinamakan system
informasi manajemen. Selain melayani lebih banyak orang daripada manajer
perusahaan , SIM mulai diidentifikasikan dengan komputasi bisnis secara umum.
Sekarang anda dapat mengunjungi perusahaan dan menemukan departemen SIM dan
wakil presiden SIM. Anda dapat mengunjungi sekolah bisnis dan fakultas ilmu
computer dan menemukan professor SIM dan jurusan SIM. Istilah SIM mungkin
menikmati masa jayanya selama tahun 1960-an ketika konsep tersebut pertama kali
muncul. Sejak saat itu istilah tersebut paling sering diungkapkan dalam bentuk
subsistem-subsistem oraganisasi, sperti system informasi eksekutif dan system
informasi pemasaran. Perusahaan terus berusaha mengembangkan dan memperbaiki
subsistem-subsistem ini.
SIM DAN PEMECAHAN MASALAH
SIM dan subsistem organisasinya berkontribusi pada
pemecaham masalah dalam dua cara dasar :
- Sumber daya informasi organisasi
Sistem tersebut merupakan suatu komitmen formal
dari para eksekutif untuk menyediakan sumber daya informasi bagi seluruh
manajer dan bagian yang memerlukannya.
- Identifikasi dan Pemahaman masalah
Manajer menggunakan SIM terutama untuk menandai
masalah atau mendekati masalah, kemudian memahaminya dan menentukan lokasi dan
penyebabnya.
Kelemahan utama SIM adalah tidak tearah pada
kebutuhan khusus dari pemecah masalah perorangan. Konsep Sistem pendukung
keputusan dibuat untuk merespon
kekurangan SIM.
PEMBUATAN MODEL
Model dapat dirancang
sehingga elemen data Skenario merupakan variabel, sehingga memungkinkan
penetapan berbagai nilai. Elemen data skenario, adalah elemen data yang
menetapkan skenario, skenario itu sendiri adalah istilah yang digunakan untuk
menjelaskan kondisi yang mempengaruhi simulasi.
Nilai input yang dimasukkan
untuk mengukur dampaknya pada entitas dikenal sebagai variabel keputusan. Tiap
kali model dilaksanakan, hanya satu variabel keputusan yang perlu diubah
sehingga pengaruhnya dapat dilihat. Dengan cara ini, pemecah masalah secara
bertahap sesuai metode menemukan kombinasi keputusan yang mengarah ke pemecahan
masalah.