Minggu, 29 November 2015

SIM Bab 12

                                              SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR

   



 

                                                                      OLEH


                                           1.    Darmawan candra utomo                (1410108691)
                                           2.    Zulkifli prima ananda                       (1410108781)
                                           3.    Gali Pangestu Putra P                      (1410108815)
                                           4.    Muhammad Farid A                        (1410108945)
                                           5.    Setyo Danang Prakoso                    (1410109168)




                                                   PROGRAM STUDI AKUNTANSI
                                    SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
                                                                  SURABAYA
                                                                         2015

SIM BAB 11



SISTEM INFORMASI PEMASARAN






Di susun oleh:

                                             1.Darmawan Candra                                (1410108691)                                              2. Zulkifli Prima Ananda                          (1410108781)
                            3. Gali Pangestu                                        (1410108815)
4. M. Farid                                                (1410108945)
5. Setyo Danang P                                    (1410109168)



PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
SURABAYA
2015

Rabu, 25 November 2015

SIM Bab 10

                                                  SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF

   


                                                                          



                                                                           OLEH


                                        1.    Darmawan candra utomo                   (1410108691)
                                        2.    Zulkifli prima ananda                          (1410108781)
                                        3.    Gali Pangestu Putra P                         (1410108815)
                                        4.    Muhammad Farid A                           (1410108945)
                                        5.    Setyo Danang Prakoso                       (1410109168)





                                                      PROGRAM STUDI AKUNTANSI
                                     SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
                                                                    SURABAYA
                                                                         2015

Rabu, 18 November 2015

SIM BAB 9




SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)










Di susun oleh :

1.Darmawan Candra U                          (1410108691)                      
2. Zulkifli Prima Ananda                       (1410108781)
3. Gali Pangestu                                     (1410108815)
4. M. Farid                                             (1410108945)
5. Setyo Danang P                                 (1410109168)





PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
SURABAYA
2015











SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Tujuan SIM adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan, untuk semua tingkat manajemen. SIM menyediakan informasi bagi  pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika, dapa disediakan dalam bentuk table dan grafik.
Pengaruh prilaku selalu penting bagi kinerja system informasi, tetapi terutama penting bagi system informasi organisasi seperti SIM. Para manajer dan spesialis informasi dapat membuat program yang dirancang untuk mengubah  dampak negatif dari pengaruh perilaku menjadi hasil yang positif.
SIM mencerminkan suatu sikap para eksekutif yang menginginkan agar komputer tersedia untuk semua pemecah masalah perusahaan. Ketika SIM berada pada tempatna dan berfungsi seperti yang diinginkan, SIM dapat membantu manajer dan pemakai lain di dalam dan di luar perusahaan mengidentifikasi dan memahami masalah.

APAKAH SIM?
Dengan berfungsinya pengolahan data dalam suatu perusahaan, maka spesialis informasi perusahaan ingin agar kegiatan komputer terus berlanjut, sehinnga mereka mencari area aplikasi baru. Ketika disadari, pengolahan data dengan sistem informasi akutansi tidak dapat menyediakan informasi manajemen, perusahaan mencoba Sistem informasi manajemen (SIM). Dalam mewujudkan hal tersebut ternyata penghalang besar ada pada  para manajer. Para manajer mengetahui tugas mereka, dapat memecahkan permasalahan perusahaan, tetapi kurang memikirkan peran informasi dalam kegiatan mereka, akibatnya sulit mengungkapkan secara tepat apa yang diperlukan dari SIM. Setelah manajer mempelajari komputer, mengetahui logika yang mendasari proses pemecahan masalah, mereka mampu menjelaskan kebutuhan informasi mereka. Specialis informasi mempelajari dasar dasar manajemen dan bekerja sama dengan manajer untuk merancang sistem informasi SIM, sehingga lebih mendekati kebutuhan manajer.
SIM didefinisikan sebagai sistem berbasis komputer yang meyediakan informasi bagi beberapa pemakai dalam kebutuhan yang serupa. Informasi tersebut  tersedia dalam bentuk  laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan manajer maupun non manajer dalam perusahaan  saat mereka membuat keputusan untuk pemecahan masalah.
Berbeda dengan pengolahan data dengan system informasi Akutansi, SIM tidak berkewajiban memberikan informasi kepada lingkungan perusahaan.


KONSEP SUBSISTEM INFORMASI ORGANISASI

Perusahaan yang menerapkan SIM untuk seluruh bagian, maka SIM akan mencakup area funsional sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Sistem Informasi  fungsional ini mencakup system informasi pemasaran, system informasi manufaktur, system informasi keuangan, system informasi sumber daya manusia dan system informasi sumber daya informasi. Walaupun masing masing area fungsional merupakan bagian perusahaan yang terpisah dalam subsistem yang berbeda, namun yang secara fisik tidak terpisah, sebagian besar database yang digunakan oleh suatu subsistem dapat juga digunakan oleh yang lain, demikian pula dengan perangkat kerasnya. Dalam SIM, system organisasi memerlukan berpikir secara logis, bukan secara fisik.




PERANGKAT LUNAK PENULIS LAPORAN

Perangkat lunak penulis laporan terdiri dari program yang menghasilkan laporan periodik dan khusus. Kedua laporan tersebut dapat terlihat sama persis, yang membedakan adalah pemicunya, yaitu :
  • Laporan periodik
disiapkan sesuai jadwal tertentu.
  • Laporan khusus
disiapkan bila sesuatu kegiatan yang tidak biasa terjadi atau dilaksanakan.

Isi dari laporan periodik maupun khusus dapat ditingkatkan dengan menyatukan konsep Management by exeption (MBE). MBE dapat disatukan ke dalam laporan dalam empat cara :
  • Menyiapkan laporan hanya saat terjadi perkecualian
  • Menggunakan urutan laporan untuk menyoroti perkecualian
  • Mengelompokkan perkecualian
  • Menunjukkan variasi dari keadaan normal



PEMBUATAN MODEL MATEMATIKA

Model adalah penyederhanaan (abstraction)dari sesuatu. Model mewakili sejumlah objek atau aktivitas yang disebut dengan entitas (entity). Manajer menggunakan model untuk memecahkan permasalahan.

Kegunaan Model adalah
·         Mempermudah pengertian (pemahaman)
·         Mempermudah komunikasi
·         Memperkirakan masa depan

Model matematika merupakan jenis model yang berperan sangat penting dala SIM. Model matematika dapat dikelompokan dalam tiga dimensi, pengaruh waktu, tingkat keyakinan dan kemampuan mencapai optimisasi. Beberapa model yang digunakan adalah :
·         Model statis atau dinamis
·         Model Probabilistik dan Deterministik
·         Model Optimisasi dan Suboptimisasi





SIMULASI
Tindakan menggunakan model disebut simulasi. Simulasi terjadi dalam suatu pengaturan yang dijelaskan oleh elemen elemen data skenario. Simulasi memperkirakan dampak dari keputusan pemecah masalah.


Keuntungan dan Kerugian Pembuatan Model
Manajer yang menggunakan model matematika dapat memperoleh keuntungan sebagai berikut:
1.      Proses pembuatan model dapat menjadi pengalaman belajar, dimana pada setiap proyek model dipelajari sesuatu yang baru mengeenai sistem fisik.
2.       Kecepatan proses simulasi dapat mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu singkat, dimana dalam hitungan menit, dapat dibuat simulasi operasi perusahaan untuk bebrapa bulan, kuartal, atau tahun.
3.       Model menyediakan daya prediksi – suatu pandangan ke masa depan – yang   tidak dapat disediakan oleh metode penghasil informasi lain.
4.      Model lebih murah daripada metode trial and error; dimana proses pembuatan model memang mahal dalam hal waktu maupun perangkat lunak dan keras yang diperlukan untuk simulasi, tetapi biaya tersebut tidak setinggi biaya yang disebabkan keputusan yang buruk.

Adapun kerugian utama yang mengimbangi pembuatan model adalah:
1.      Kesulitan pembuatan model sistem bisnis, akan mengahasilkan suatu model yang tidak menangkap semua pengaruh pada entitas. Misalnya, dalam model yang baru dijelaskan, seseorang dalam perusahaan harus memperkirakan nilai-nilai dari elemen-elemen data skenario. Ini berarti bahwa pertimbangan yang menyeluruh sangat diperlukan dalam menerapkan keputusan yang didasarkan pada simulasi.
2.      Diperlukan keahlian matematika tingkat tinggi, untuk mengembangkan sendiri model-model yang lebih kompleks, keahlian itu juga diperlukan untuk menafsirkan output secara tepat.


Untuk mengatasi kerugian tersebut, dilakukan perubahan dengan mengkombinasikan peralatan pembuatan model yang lebih memudahkan pemakai dan manajer yang lebih mengerti informasi dan komputer. Disamping itu peningkatan keahlian matematika mutlak dilakukan untuk mampu mengimbangi model yang semakin rumit.



SIM DAN PERTIMBANGAN FAKTOR MANUSIA

Berbagai pengaruh yang dapat mempengaruhi kinerja para pegawai  saat mereka melaksanakan tugas yang berkaitan dengan komputer dipandang sebagai pertimbangan faktor manusia. Rasa takut pegawai akan kehilangan pekerjaan karena digantikan oleh komputer, sehingga dampaknya merugikan perusahaan dapat dikurangi dengan adanya bantuan spesialis informasi kepada manajemen melalui langkah :
Menggunakan komputer sebagai suatu cara mencapai peningkatan pekerjaan dengan memberikan pada komputer tugas yang berulang dan membosankan serta memberikan pada pegawai tugas yang menentang kemampuan mereka.
Menggunakan komunikasi formal untuk membuat pegawai terus menyadari maksud perusahaan.
Membangun hubungan kepercayaan antar pegawai , specialis informasi dan manajemen. Hubungan tersebut tercapai dengan bersikap jujur mengenai dampak dari sistem komputer dan dengan berpegang pada janji.
Menyelaraskan kebutuhan pegawai dengan tujuan perusahaan.


Menempatkan SIM dalam Perspektif
Sim merupakan upaya organisasi pertama yang tujuan utamanya menyediakan informasi bagi manajemen karena itu dinamakan system informasi manajemen. Selain melayani lebih banyak orang daripada manajer perusahaan , SIM mulai diidentifikasikan dengan komputasi bisnis secara umum. Sekarang anda dapat mengunjungi perusahaan dan menemukan departemen SIM dan wakil presiden SIM. Anda dapat mengunjungi sekolah bisnis dan fakultas ilmu computer dan menemukan professor SIM dan jurusan SIM. Istilah SIM mungkin menikmati masa jayanya selama tahun 1960-an ketika konsep tersebut pertama kali muncul. Sejak saat itu istilah tersebut paling sering diungkapkan dalam bentuk subsistem-subsistem oraganisasi, sperti system informasi eksekutif dan system informasi pemasaran. Perusahaan terus berusaha mengembangkan dan memperbaiki subsistem-subsistem ini.

SIM DAN PEMECAHAN MASALAH

SIM dan subsistem organisasinya berkontribusi pada pemecaham masalah dalam dua cara dasar :
  • Sumber daya informasi organisasi
Sistem tersebut merupakan suatu komitmen formal dari para eksekutif untuk menyediakan sumber daya informasi bagi seluruh manajer dan bagian yang memerlukannya.
  • Identifikasi dan Pemahaman masalah
Manajer menggunakan SIM terutama untuk menandai masalah atau mendekati masalah, kemudian memahaminya dan menentukan lokasi dan penyebabnya.

Kelemahan utama SIM adalah tidak tearah pada kebutuhan khusus dari pemecah masalah perorangan. Konsep Sistem pendukung keputusan  dibuat untuk merespon kekurangan SIM.


PEMBUATAN MODEL

Model dapat dirancang sehingga elemen data Skenario merupakan variabel, sehingga memungkinkan penetapan berbagai nilai. Elemen data skenario, adalah elemen data yang menetapkan skenario, skenario itu sendiri adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kondisi yang mempengaruhi simulasi.
Nilai input yang dimasukkan untuk mengukur dampaknya pada entitas dikenal sebagai variabel keputusan. Tiap kali model dilaksanakan, hanya satu variabel keputusan yang perlu diubah sehingga pengaruhnya dapat dilihat. Dengan cara ini, pemecah masalah secara bertahap sesuai metode menemukan kombinasi keputusan yang mengarah ke pemecahan masalah.


SIM BAB 8



SISTEM INFORMASI AKUNTANSI



Di susun oleh :

1.Darmawan Candra Utomo                 (1410108691)                      
2. Zulkifli Prima Ananda                       (1410108781)
3. Gali Pangestu                                      (1410108815)
4. M. Farid                                               (1410108945)
5. Setyo Danang P                                  (1410109168)




PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
SURABAYA
2015





A.           Pengolahan Data
Pengolah data adalah manipulasi atau transformasi simbol-simbol seperti angka dan abjad untuk tujuan meningkatkan kegunaannya. Selain itu ada istilah pengelolahan transaksi makin banyak digunakan untuk menggambarkan pengolahan data yang diterapkan pada data bisnis. Walaupun istilah pengolahan data dan pengolahan transaksi dapat dipertukarkan, kita akan menggunakan istilah pengolahan data karena lebih dikenal.

B.            Sistem Informasi Akuntansi
Tugas pengolahan data perusahaan dilaksanakan oleh sistem informasi akuntansi yang menggumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan,  mengubah data tersebut menjadi informasi, serta menyediakan informasi bagi pemakai di dalam maupun di luar perusahaan.
Sistem informasi akuntansi adalah satu-satunya CBIS yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi diluar perusahaan. Sistem informasi akuntansi bertanggu jawab untuk menyediakan informasi bagi tiap elemen lingkungan kecuali pesaing.

Gambar suatu model sistem informasi akuntansi



C.           Tugas Pengolah Data
Sistem informasi akuntansi melaksanakan empat tugas dasar pengolahan data, yaitu :
a.    Pengumpulan Data
Saat perusahaan menyediakan produk dan jasa ke lingkungan, tiap indakan dijelaskan oleh satu catatan data. Jika tindakan tersebut melibatkan elemen lingkungan, maka disebut transaksi, karena itu timbullah istilah pengolahan transaksi. Sistem pengolahan data mengumpulkan data yang menjelaskan setiap tindakan internal perusahaan dan transaksi lingkungan perusahaan.
b.    Manipulasi Data
Data perlu dimanipulasi untuk mengubahnya menjadi informasi. Operasi manipulasi data meliputi :
a)    Pengklasifikasian.
Elemen-elemen data tertentu dalam catatan digunakan sebagai kode. Di bidang komputer, kode adalah satu atau beberapa karakter yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan catatan. Misalnya, suatu catatan gaji mencakup kode-kode yang mengidentifikasi pegawai (nomor pegawai), departemen pegawai itu (nomor departemen) dan klasifikasi gaji pegawai.
b)   Penyortiran.
Catatan-catatan disusun sesuai urutan tertentu berdasarkan kode atau elemen data lain. Misalnya, file catatan gaji disusun sehingga semua catatan untuk tiap pegawai terkumpul menjadi satu.
c)    Penghitungan.
Operasi aritmetika dan logika dilaksanakan pada elemen – elemen data untuk menghasilkan elemen-elemen data tambahan. Dalam sistem gaji, misalnya, upah per jam dikalikan dengan jam kerja untuk menghasilkan pendapatan kotor.
d)   Pengikhtisaran
Terdapat begitu banyak data yang perlu disintesis, atau disarikan, menjadi bentuk total, subtotal, rata-rata, dan seterusnya.
c.    Penyimpanan Data
Tiap transaksi dijelaskan oleh beberapa elemen data. Seluruh data ini harus disimpan di suatu tempat hingga diperlukan, dan itulah tujuan penyimpanan data. Sebagaian besar data dalam database adalah data akuntansi.
d.   Penyiapan Dokumen
Sistem informasi akuntansi mengahasilkan output untuk perorangan dan organisasi baik di dalam dan di luar perusahaan. Output tersebut dipicu dalam dua cara :
a)    Oleh suatu tindakan
Output dihasilkan jika sesuatu terjadi. Contohnya adalah tagihan yang disiapkan setiap kali pesanan pelanggan diisi.
b)   Oleh jadwal waktu
Output dihasilkan pada suatu saat tertentu. Contohnya adalah cek gaji yang disiapkan setiap hari jumat.
Umumnya, output berbentuk dokumen kertas. Namun, semakin banyak pemakai yang menggunakan tampilan layar.

D.           Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi
Ada beberapa karakteristik pengolahan data yang jelas membedakan Sistem Informasi Akuntansi dari subsistem CBIS yang lain. Yaitu :
a.    Melaksanakan tugas yang diperlukan
Perusahaan diharuskan oleh undang-undang untuk memelihara catatan kegiatannya. Elemen-elemen dalam lingkungan seperti pemerintah, pemegang saham dan pemilik, serta masyarakat keuangan menuntut perusahaan agar melakukan pengolahan data. Tetapi bahkan jika lingkungan tidak memintanya, manajemen perusahaan pasti menerapkan sistem informasi akuntansi sebagai cara mencapai dan menjaga pengendalian.
b.    Berpegang pada prosedur yang relatif standar
Peraturan dan praktek yang diterima menentukan cara pelaksanaan pengolahan data. Segala jenis organisasi mengolah datanya dengan cara yang pada dasarnya sama.
c.    Menangani data yang rinci
Karena berbagai catatan pengolahan data menjelaskan kegiatan perusahaan secara rinci, catatan tersebut menyediakan jejak audit. Jejak audit adalah kronologi kegiatan yang dapat ditelusuri dari awal hingga ke akhir, dandari akhir ke awal.
d.   Terutama berfokus historis
Data yang dikkumpulkan oleh sistem informasi akuntansi umunya menjelaskan apa yang terjadi di masa lampau. Ini terutama terjadi jika pengolahan berkelompok digunakan.
e.    Menyediakan informasi pemecahan masalah yang minimal
Sistem informasi akuntansi menghasilkan sebagai output informasi bagi manajer perusahaan. Laporan akuntansi standar seperti laporan rugi laba dan neraca merupakan contohnya.

E.            Peran Sistem Informasi Akuntansi dalam Pemecahan Masalah
Karena pengolahan data ditandai oleh volume data yang besar dibandingkan informasi, tampaknya sistem informasi akuntansi sedikit berkontribusi pada pemecahan masalah. Hal ini menyesatkan, karena dua alasan. Pertama, sistem informasi akuntanasi menghasilkan beberapa output informasi dalam bentuk laporan akuntansi standar. Laporan ini sangat berharga dalam area keuangan dan pada tingkat manajemen puncak. Kedua, dan yang lebih penting, sistem informasi akuntansi menyediakan database yang kaya yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah. Database menyediakan banyak input bagi subsistem CBIS lain terutama SIM dab DSS, dan sedikit bagi sistem pakar.
Pengolahan data merupakan dasar bagi sistem-sistem pemecahan masalah yang lain. Langkah pertama dalam menyediakan dukungan komputer bagi pemecahan masalah untuk manajer adalah dengan menerapkan sistem informasi akuntansi yang baik.