SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Di susun oleh :
1.Darmawan Candra Utomo (1410108691)
2. Zulkifli Prima Ananda (1410108781)
3. Gali Pangestu (1410108815)
4. M. Farid (1410108945)
5. Setyo Danang P (1410109168)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
SURABAYA
2015
A.
Pengolahan Data
Pengolah
data adalah manipulasi atau transformasi simbol-simbol seperti angka dan abjad
untuk tujuan meningkatkan kegunaannya. Selain itu ada istilah pengelolahan
transaksi makin banyak digunakan untuk menggambarkan pengolahan data yang
diterapkan pada data bisnis. Walaupun istilah pengolahan data dan pengolahan
transaksi dapat dipertukarkan, kita akan menggunakan istilah pengolahan data
karena lebih dikenal.
B.
Sistem Informasi
Akuntansi
Tugas
pengolahan data perusahaan dilaksanakan oleh sistem informasi akuntansi yang
menggumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah
data tersebut menjadi informasi, serta menyediakan informasi bagi pemakai di
dalam maupun di luar perusahaan.
Sistem
informasi akuntansi adalah satu-satunya CBIS yang bertanggung jawab memenuhi
kebutuhan informasi diluar perusahaan. Sistem informasi akuntansi bertanggu
jawab untuk menyediakan informasi bagi tiap elemen lingkungan kecuali pesaing.
Gambar
suatu model sistem informasi akuntansi
C.
Tugas Pengolah Data
Sistem
informasi akuntansi melaksanakan empat tugas dasar pengolahan data, yaitu :
a. Pengumpulan Data
Saat perusahaan
menyediakan produk dan jasa ke lingkungan, tiap indakan dijelaskan oleh satu
catatan data. Jika tindakan tersebut melibatkan elemen lingkungan, maka disebut
transaksi, karena itu timbullah istilah pengolahan transaksi. Sistem pengolahan
data mengumpulkan data yang menjelaskan setiap tindakan internal perusahaan dan
transaksi lingkungan perusahaan.
b. Manipulasi Data
Data perlu dimanipulasi
untuk mengubahnya menjadi informasi. Operasi manipulasi data meliputi :
a) Pengklasifikasian.
Elemen-elemen data
tertentu dalam catatan digunakan sebagai kode. Di bidang komputer, kode adalah
satu atau beberapa karakter yang digunakan untuk mengidentifikasi dan
mengelompokkan catatan. Misalnya, suatu catatan gaji mencakup kode-kode yang
mengidentifikasi pegawai (nomor pegawai), departemen pegawai itu (nomor
departemen) dan klasifikasi gaji pegawai.
b) Penyortiran.
Catatan-catatan disusun
sesuai urutan tertentu berdasarkan kode atau elemen data lain. Misalnya, file
catatan gaji disusun sehingga semua catatan untuk tiap pegawai terkumpul
menjadi satu.
c) Penghitungan.
Operasi aritmetika dan
logika dilaksanakan pada elemen – elemen data untuk menghasilkan elemen-elemen
data tambahan. Dalam sistem gaji, misalnya, upah per jam dikalikan dengan jam
kerja untuk menghasilkan pendapatan kotor.
d) Pengikhtisaran
Terdapat begitu banyak
data yang perlu disintesis, atau disarikan, menjadi bentuk total, subtotal,
rata-rata, dan seterusnya.
c. Penyimpanan Data
Tiap transaksi
dijelaskan oleh beberapa elemen data. Seluruh data ini harus disimpan di suatu
tempat hingga diperlukan, dan itulah tujuan penyimpanan data. Sebagaian besar
data dalam database adalah data akuntansi.
d. Penyiapan Dokumen
Sistem informasi
akuntansi mengahasilkan output untuk perorangan dan organisasi baik di dalam
dan di luar perusahaan. Output tersebut dipicu dalam dua cara :
a) Oleh suatu tindakan
Output dihasilkan jika
sesuatu terjadi. Contohnya adalah tagihan yang disiapkan setiap kali pesanan
pelanggan diisi.
b) Oleh jadwal waktu
Output dihasilkan pada
suatu saat tertentu. Contohnya adalah cek gaji yang disiapkan setiap hari
jumat.
Umumnya, output
berbentuk dokumen kertas. Namun, semakin banyak pemakai yang menggunakan
tampilan layar.
D.
Karakteristik Sistem
Informasi Akuntansi
Ada
beberapa karakteristik pengolahan data yang jelas membedakan Sistem Informasi
Akuntansi dari subsistem CBIS yang lain. Yaitu :
a. Melaksanakan tugas yang
diperlukan
Perusahaan diharuskan
oleh undang-undang untuk memelihara catatan kegiatannya. Elemen-elemen dalam lingkungan
seperti pemerintah, pemegang saham dan pemilik, serta masyarakat keuangan
menuntut perusahaan agar melakukan pengolahan data. Tetapi bahkan jika
lingkungan tidak memintanya, manajemen perusahaan pasti menerapkan sistem
informasi akuntansi sebagai cara mencapai dan menjaga pengendalian.
b. Berpegang pada prosedur
yang relatif standar
Peraturan dan praktek
yang diterima menentukan cara pelaksanaan pengolahan data. Segala jenis
organisasi mengolah datanya dengan cara yang pada dasarnya sama.
c. Menangani data yang
rinci
Karena berbagai catatan
pengolahan data menjelaskan kegiatan perusahaan secara rinci, catatan tersebut
menyediakan jejak audit. Jejak audit adalah kronologi kegiatan yang dapat
ditelusuri dari awal hingga ke akhir, dandari akhir ke awal.
d. Terutama berfokus
historis
Data yang dikkumpulkan
oleh sistem informasi akuntansi umunya menjelaskan apa yang terjadi di masa
lampau. Ini terutama terjadi jika pengolahan berkelompok digunakan.
e. Menyediakan informasi
pemecahan masalah yang minimal
Sistem informasi
akuntansi menghasilkan sebagai output informasi bagi manajer perusahaan.
Laporan akuntansi standar seperti laporan rugi laba dan neraca merupakan
contohnya.
E.
Peran Sistem Informasi
Akuntansi dalam Pemecahan Masalah
Karena
pengolahan data ditandai oleh volume data yang besar dibandingkan informasi,
tampaknya sistem informasi akuntansi sedikit berkontribusi pada pemecahan
masalah. Hal ini menyesatkan, karena dua alasan. Pertama, sistem informasi
akuntanasi menghasilkan beberapa output informasi dalam bentuk laporan
akuntansi standar. Laporan ini sangat berharga dalam area keuangan dan pada
tingkat manajemen puncak. Kedua, dan yang lebih penting, sistem informasi
akuntansi menyediakan database yang kaya yang dapat digunakan dalam pemecahan
masalah. Database menyediakan banyak input bagi subsistem CBIS lain terutama
SIM dab DSS, dan sedikit bagi sistem pakar.
Pengolahan
data merupakan dasar bagi sistem-sistem pemecahan masalah yang lain. Langkah
pertama dalam menyediakan dukungan komputer bagi pemecahan masalah untuk
manajer adalah dengan menerapkan sistem informasi akuntansi yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar