SISTEM INFORMASI KEUANGAN
OLEH
1. Darmawan candra utomo (1410108691)
2. Zulkifli prima ananda (1410108781)
3. Gali Pangestu Putra P (1410108815)
4. Muhammad Farid A (1410108945)
5. Setyo Danang Prakoso (1410109168)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
SURABAYA
2015
Sistem Informasi Manajemen
Rabu, 16 Desember 2015
Minggu, 29 November 2015
SIM Bab 12
OLEH
1. Darmawan candra utomo (1410108691)
2. Zulkifli prima ananda (1410108781)
3. Gali Pangestu Putra P (1410108815)
4. Muhammad Farid A (1410108945)
5. Setyo Danang Prakoso (1410109168)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
SURABAYA
2015
SIM BAB 11
SISTEM
INFORMASI PEMASARAN
Di susun oleh:
1.Darmawan Candra (1410108691) 2. Zulkifli Prima Ananda (1410108781)
3. Gali Pangestu (1410108815)
1.Darmawan Candra (1410108691) 2. Zulkifli Prima Ananda (1410108781)
3. Gali Pangestu (1410108815)
4. M. Farid (1410108945)
5. Setyo Danang P (1410109168)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
SURABAYA
2015
Rabu, 25 November 2015
SIM Bab 10
SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
OLEH
1. Darmawan candra utomo (1410108691)
2. Zulkifli prima ananda (1410108781)
3. Gali Pangestu Putra P (1410108815)
4. Muhammad Farid A (1410108945)
5. Setyo Danang Prakoso (1410109168)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
SURABAYA
2015
OLEH
1. Darmawan candra utomo (1410108691)
2. Zulkifli prima ananda (1410108781)
3. Gali Pangestu Putra P (1410108815)
4. Muhammad Farid A (1410108945)
5. Setyo Danang Prakoso (1410109168)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
SURABAYA
2015
Rabu, 18 November 2015
SIM BAB 9
SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
Di susun oleh :
1.Darmawan
Candra U (1410108691)
2. Zulkifli
Prima Ananda (1410108781)
3. Gali Pangestu (1410108815)
4. M. Farid (1410108945)
5. Setyo Danang P (1410109168)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
SURABAYA
2015
SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
Tujuan SIM adalah memenuhi kebutuhan informasi umum
semua manajer dalam perusahaan, untuk semua tingkat manajemen. SIM menyediakan
informasi bagi pemakai dalam bentuk
laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika, dapa disediakan
dalam bentuk table dan grafik.
Pengaruh prilaku selalu penting bagi kinerja system
informasi, tetapi terutama penting bagi system informasi organisasi seperti
SIM. Para manajer dan spesialis informasi dapat membuat program yang dirancang
untuk mengubah dampak negatif dari
pengaruh perilaku menjadi hasil yang positif.
SIM mencerminkan suatu sikap para eksekutif yang
menginginkan agar komputer tersedia untuk semua pemecah masalah perusahaan.
Ketika SIM berada pada tempatna dan berfungsi seperti yang diinginkan, SIM
dapat membantu manajer dan pemakai lain di dalam dan di luar perusahaan
mengidentifikasi dan memahami masalah.
APAKAH SIM?
Dengan berfungsinya pengolahan
data dalam suatu perusahaan, maka spesialis informasi perusahaan ingin agar
kegiatan komputer terus berlanjut, sehinnga mereka mencari area aplikasi baru.
Ketika disadari, pengolahan data dengan sistem informasi akutansi tidak dapat
menyediakan informasi manajemen, perusahaan mencoba Sistem informasi manajemen
(SIM). Dalam mewujudkan hal tersebut ternyata penghalang besar ada pada para manajer. Para manajer mengetahui tugas
mereka, dapat memecahkan permasalahan perusahaan, tetapi kurang memikirkan
peran informasi dalam kegiatan mereka, akibatnya sulit mengungkapkan secara
tepat apa yang diperlukan dari SIM. Setelah manajer mempelajari komputer,
mengetahui logika yang mendasari proses pemecahan masalah, mereka mampu
menjelaskan kebutuhan informasi mereka. Specialis informasi mempelajari dasar
dasar manajemen dan bekerja sama dengan manajer untuk merancang sistem
informasi SIM, sehingga lebih mendekati kebutuhan manajer.
SIM didefinisikan sebagai sistem
berbasis komputer yang meyediakan informasi bagi beberapa pemakai dalam
kebutuhan yang serupa. Informasi tersebut
tersedia dalam bentuk laporan
periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi
digunakan manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk pemecahan
masalah.
Berbeda dengan pengolahan data dengan system
informasi Akutansi, SIM tidak berkewajiban memberikan informasi kepada
lingkungan perusahaan.
KONSEP SUBSISTEM INFORMASI ORGANISASI
Perusahaan yang menerapkan
SIM untuk seluruh bagian, maka SIM akan mencakup area funsional sesuai dengan
kebutuhan masing-masing. Sistem Informasi
fungsional ini mencakup system informasi pemasaran, system informasi
manufaktur, system informasi keuangan, system informasi sumber daya manusia dan
system informasi sumber daya informasi. Walaupun masing masing area fungsional
merupakan bagian perusahaan yang terpisah dalam subsistem yang berbeda, namun
yang secara fisik tidak terpisah, sebagian besar database yang digunakan oleh
suatu subsistem dapat juga digunakan oleh yang lain, demikian pula dengan
perangkat kerasnya. Dalam SIM, system
organisasi memerlukan berpikir secara logis, bukan secara fisik.
PERANGKAT LUNAK PENULIS LAPORAN
Perangkat lunak penulis laporan terdiri dari program
yang menghasilkan laporan periodik dan khusus. Kedua laporan tersebut dapat
terlihat sama persis, yang membedakan adalah pemicunya, yaitu :
- Laporan periodik
disiapkan sesuai jadwal tertentu.
- Laporan khusus
disiapkan bila sesuatu kegiatan yang tidak biasa
terjadi atau dilaksanakan.
Isi dari laporan periodik maupun
khusus dapat ditingkatkan dengan menyatukan konsep Management by exeption
(MBE). MBE dapat disatukan ke dalam laporan dalam empat cara :
- Menyiapkan laporan hanya saat terjadi perkecualian
- Menggunakan urutan laporan untuk menyoroti perkecualian
- Mengelompokkan perkecualian
- Menunjukkan variasi dari keadaan normal
PEMBUATAN MODEL MATEMATIKA
Model adalah penyederhanaan (abstraction)dari
sesuatu. Model mewakili sejumlah objek atau aktivitas yang disebut dengan
entitas (entity). Manajer menggunakan model untuk memecahkan
permasalahan.
Kegunaan Model adalah
·
Mempermudah pengertian (pemahaman)
·
Mempermudah komunikasi
·
Memperkirakan masa depan
Model matematika
merupakan jenis model yang berperan sangat penting dala SIM. Model matematika
dapat dikelompokan dalam tiga dimensi, pengaruh waktu, tingkat keyakinan dan
kemampuan mencapai optimisasi. Beberapa model yang digunakan adalah :
·
Model statis atau dinamis
·
Model Probabilistik dan Deterministik
·
Model Optimisasi dan Suboptimisasi
SIMULASI
Tindakan menggunakan model
disebut simulasi. Simulasi terjadi dalam suatu pengaturan yang dijelaskan oleh
elemen elemen data skenario. Simulasi memperkirakan dampak dari keputusan
pemecah masalah.
Keuntungan
dan Kerugian Pembuatan Model
Manajer yang menggunakan model matematika dapat
memperoleh keuntungan sebagai berikut:
1. Proses
pembuatan model dapat menjadi pengalaman belajar, dimana pada setiap proyek
model dipelajari sesuatu yang baru mengeenai sistem fisik.
2. Kecepatan proses simulasi dapat mengevaluasi
dampak keputusan dalam jangka waktu singkat, dimana dalam hitungan menit, dapat
dibuat simulasi operasi perusahaan untuk bebrapa bulan, kuartal, atau tahun.
3. Model menyediakan daya prediksi – suatu pandangan ke
masa depan – yang tidak dapat
disediakan oleh metode penghasil informasi lain.
4. Model lebih
murah daripada metode trial and error; dimana proses pembuatan model
memang mahal dalam hal waktu maupun perangkat lunak dan keras yang diperlukan
untuk simulasi, tetapi biaya tersebut tidak setinggi biaya yang disebabkan
keputusan yang buruk.
Adapun kerugian utama yang mengimbangi pembuatan model
adalah:
1. Kesulitan
pembuatan model sistem bisnis, akan mengahasilkan suatu model yang tidak
menangkap semua pengaruh pada entitas. Misalnya, dalam model yang baru
dijelaskan, seseorang dalam perusahaan harus memperkirakan nilai-nilai dari
elemen-elemen data skenario. Ini berarti bahwa pertimbangan yang menyeluruh
sangat diperlukan dalam menerapkan keputusan yang didasarkan pada simulasi.
2. Diperlukan
keahlian matematika tingkat tinggi, untuk mengembangkan sendiri model-model
yang lebih kompleks, keahlian itu juga diperlukan untuk menafsirkan output secara
tepat.
Untuk mengatasi kerugian tersebut, dilakukan perubahan dengan
mengkombinasikan peralatan pembuatan model yang lebih memudahkan pemakai dan
manajer yang lebih mengerti informasi dan komputer. Disamping itu peningkatan
keahlian matematika mutlak dilakukan untuk mampu mengimbangi model yang semakin
rumit.
SIM DAN PERTIMBANGAN FAKTOR MANUSIA
Berbagai pengaruh yang dapat mempengaruhi kinerja
para pegawai saat mereka melaksanakan
tugas yang berkaitan dengan komputer dipandang sebagai pertimbangan faktor
manusia. Rasa takut pegawai akan kehilangan pekerjaan karena digantikan oleh
komputer, sehingga dampaknya merugikan perusahaan dapat dikurangi dengan adanya
bantuan spesialis informasi kepada manajemen melalui langkah :
Menggunakan komputer sebagai
suatu cara mencapai peningkatan pekerjaan dengan memberikan pada komputer tugas
yang berulang dan membosankan serta memberikan pada pegawai tugas yang
menentang kemampuan mereka.
Menggunakan komunikasi formal untuk membuat pegawai
terus menyadari maksud perusahaan.
Membangun
hubungan kepercayaan antar pegawai , specialis informasi dan manajemen.
Hubungan tersebut tercapai dengan bersikap jujur mengenai dampak dari sistem
komputer dan dengan berpegang pada janji.
Menyelaraskan kebutuhan pegawai dengan tujuan
perusahaan.
Menempatkan SIM dalam Perspektif
Sim merupakan upaya organisasi pertama yang tujuan
utamanya menyediakan informasi bagi manajemen karena itu dinamakan system
informasi manajemen. Selain melayani lebih banyak orang daripada manajer
perusahaan , SIM mulai diidentifikasikan dengan komputasi bisnis secara umum.
Sekarang anda dapat mengunjungi perusahaan dan menemukan departemen SIM dan
wakil presiden SIM. Anda dapat mengunjungi sekolah bisnis dan fakultas ilmu
computer dan menemukan professor SIM dan jurusan SIM. Istilah SIM mungkin
menikmati masa jayanya selama tahun 1960-an ketika konsep tersebut pertama kali
muncul. Sejak saat itu istilah tersebut paling sering diungkapkan dalam bentuk
subsistem-subsistem oraganisasi, sperti system informasi eksekutif dan system
informasi pemasaran. Perusahaan terus berusaha mengembangkan dan memperbaiki
subsistem-subsistem ini.
SIM DAN PEMECAHAN MASALAH
SIM dan subsistem organisasinya berkontribusi pada
pemecaham masalah dalam dua cara dasar :
- Sumber daya informasi organisasi
Sistem tersebut merupakan suatu komitmen formal
dari para eksekutif untuk menyediakan sumber daya informasi bagi seluruh
manajer dan bagian yang memerlukannya.
- Identifikasi dan Pemahaman masalah
Manajer menggunakan SIM terutama untuk menandai
masalah atau mendekati masalah, kemudian memahaminya dan menentukan lokasi dan
penyebabnya.
Kelemahan utama SIM adalah tidak tearah pada
kebutuhan khusus dari pemecah masalah perorangan. Konsep Sistem pendukung
keputusan dibuat untuk merespon
kekurangan SIM.
PEMBUATAN MODEL
Model dapat dirancang
sehingga elemen data Skenario merupakan variabel, sehingga memungkinkan
penetapan berbagai nilai. Elemen data skenario, adalah elemen data yang
menetapkan skenario, skenario itu sendiri adalah istilah yang digunakan untuk
menjelaskan kondisi yang mempengaruhi simulasi.
Nilai input yang dimasukkan
untuk mengukur dampaknya pada entitas dikenal sebagai variabel keputusan. Tiap
kali model dilaksanakan, hanya satu variabel keputusan yang perlu diubah
sehingga pengaruhnya dapat dilihat. Dengan cara ini, pemecah masalah secara
bertahap sesuai metode menemukan kombinasi keputusan yang mengarah ke pemecahan
masalah.
SIM BAB 8
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Di susun oleh :
1.Darmawan Candra Utomo (1410108691)
2. Zulkifli Prima Ananda (1410108781)
3. Gali Pangestu (1410108815)
4. M. Farid (1410108945)
5. Setyo Danang P (1410109168)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
SURABAYA
2015
A.
Pengolahan Data
Pengolah
data adalah manipulasi atau transformasi simbol-simbol seperti angka dan abjad
untuk tujuan meningkatkan kegunaannya. Selain itu ada istilah pengelolahan
transaksi makin banyak digunakan untuk menggambarkan pengolahan data yang
diterapkan pada data bisnis. Walaupun istilah pengolahan data dan pengolahan
transaksi dapat dipertukarkan, kita akan menggunakan istilah pengolahan data
karena lebih dikenal.
B.
Sistem Informasi
Akuntansi
Tugas
pengolahan data perusahaan dilaksanakan oleh sistem informasi akuntansi yang
menggumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah
data tersebut menjadi informasi, serta menyediakan informasi bagi pemakai di
dalam maupun di luar perusahaan.
Sistem
informasi akuntansi adalah satu-satunya CBIS yang bertanggung jawab memenuhi
kebutuhan informasi diluar perusahaan. Sistem informasi akuntansi bertanggu
jawab untuk menyediakan informasi bagi tiap elemen lingkungan kecuali pesaing.
Gambar
suatu model sistem informasi akuntansi
C.
Tugas Pengolah Data
Sistem
informasi akuntansi melaksanakan empat tugas dasar pengolahan data, yaitu :
a. Pengumpulan Data
Saat perusahaan
menyediakan produk dan jasa ke lingkungan, tiap indakan dijelaskan oleh satu
catatan data. Jika tindakan tersebut melibatkan elemen lingkungan, maka disebut
transaksi, karena itu timbullah istilah pengolahan transaksi. Sistem pengolahan
data mengumpulkan data yang menjelaskan setiap tindakan internal perusahaan dan
transaksi lingkungan perusahaan.
b. Manipulasi Data
Data perlu dimanipulasi
untuk mengubahnya menjadi informasi. Operasi manipulasi data meliputi :
a) Pengklasifikasian.
Elemen-elemen data
tertentu dalam catatan digunakan sebagai kode. Di bidang komputer, kode adalah
satu atau beberapa karakter yang digunakan untuk mengidentifikasi dan
mengelompokkan catatan. Misalnya, suatu catatan gaji mencakup kode-kode yang
mengidentifikasi pegawai (nomor pegawai), departemen pegawai itu (nomor
departemen) dan klasifikasi gaji pegawai.
b) Penyortiran.
Catatan-catatan disusun
sesuai urutan tertentu berdasarkan kode atau elemen data lain. Misalnya, file
catatan gaji disusun sehingga semua catatan untuk tiap pegawai terkumpul
menjadi satu.
c) Penghitungan.
Operasi aritmetika dan
logika dilaksanakan pada elemen – elemen data untuk menghasilkan elemen-elemen
data tambahan. Dalam sistem gaji, misalnya, upah per jam dikalikan dengan jam
kerja untuk menghasilkan pendapatan kotor.
d) Pengikhtisaran
Terdapat begitu banyak
data yang perlu disintesis, atau disarikan, menjadi bentuk total, subtotal,
rata-rata, dan seterusnya.
c. Penyimpanan Data
Tiap transaksi
dijelaskan oleh beberapa elemen data. Seluruh data ini harus disimpan di suatu
tempat hingga diperlukan, dan itulah tujuan penyimpanan data. Sebagaian besar
data dalam database adalah data akuntansi.
d. Penyiapan Dokumen
Sistem informasi
akuntansi mengahasilkan output untuk perorangan dan organisasi baik di dalam
dan di luar perusahaan. Output tersebut dipicu dalam dua cara :
a) Oleh suatu tindakan
Output dihasilkan jika
sesuatu terjadi. Contohnya adalah tagihan yang disiapkan setiap kali pesanan
pelanggan diisi.
b) Oleh jadwal waktu
Output dihasilkan pada
suatu saat tertentu. Contohnya adalah cek gaji yang disiapkan setiap hari
jumat.
Umumnya, output
berbentuk dokumen kertas. Namun, semakin banyak pemakai yang menggunakan
tampilan layar.
D.
Karakteristik Sistem
Informasi Akuntansi
Ada
beberapa karakteristik pengolahan data yang jelas membedakan Sistem Informasi
Akuntansi dari subsistem CBIS yang lain. Yaitu :
a. Melaksanakan tugas yang
diperlukan
Perusahaan diharuskan
oleh undang-undang untuk memelihara catatan kegiatannya. Elemen-elemen dalam lingkungan
seperti pemerintah, pemegang saham dan pemilik, serta masyarakat keuangan
menuntut perusahaan agar melakukan pengolahan data. Tetapi bahkan jika
lingkungan tidak memintanya, manajemen perusahaan pasti menerapkan sistem
informasi akuntansi sebagai cara mencapai dan menjaga pengendalian.
b. Berpegang pada prosedur
yang relatif standar
Peraturan dan praktek
yang diterima menentukan cara pelaksanaan pengolahan data. Segala jenis
organisasi mengolah datanya dengan cara yang pada dasarnya sama.
c. Menangani data yang
rinci
Karena berbagai catatan
pengolahan data menjelaskan kegiatan perusahaan secara rinci, catatan tersebut
menyediakan jejak audit. Jejak audit adalah kronologi kegiatan yang dapat
ditelusuri dari awal hingga ke akhir, dandari akhir ke awal.
d. Terutama berfokus
historis
Data yang dikkumpulkan
oleh sistem informasi akuntansi umunya menjelaskan apa yang terjadi di masa
lampau. Ini terutama terjadi jika pengolahan berkelompok digunakan.
e. Menyediakan informasi
pemecahan masalah yang minimal
Sistem informasi
akuntansi menghasilkan sebagai output informasi bagi manajer perusahaan.
Laporan akuntansi standar seperti laporan rugi laba dan neraca merupakan
contohnya.
E.
Peran Sistem Informasi
Akuntansi dalam Pemecahan Masalah
Karena
pengolahan data ditandai oleh volume data yang besar dibandingkan informasi,
tampaknya sistem informasi akuntansi sedikit berkontribusi pada pemecahan
masalah. Hal ini menyesatkan, karena dua alasan. Pertama, sistem informasi
akuntanasi menghasilkan beberapa output informasi dalam bentuk laporan
akuntansi standar. Laporan ini sangat berharga dalam area keuangan dan pada
tingkat manajemen puncak. Kedua, dan yang lebih penting, sistem informasi
akuntansi menyediakan database yang kaya yang dapat digunakan dalam pemecahan
masalah. Database menyediakan banyak input bagi subsistem CBIS lain terutama
SIM dab DSS, dan sedikit bagi sistem pakar.
Pengolahan
data merupakan dasar bagi sistem-sistem pemecahan masalah yang lain. Langkah
pertama dalam menyediakan dukungan komputer bagi pemecahan masalah untuk
manajer adalah dengan menerapkan sistem informasi akuntansi yang baik.
Langganan:
Postingan (Atom)